TEORI-TEORI KEPRIBADIAN
Pengertian Kepribadian
Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan.
Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
a. Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b. M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
d. Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
b. M.A.W Bouwer
Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
c. Cuber
Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
d. Theodore R. Newcombe
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Teori kepribadian
Teori ini merupakan salah satu unsur penting dari setiap pengetahuan ilmiah atau ilmu, termasuk psikologi kepribadian. Tanpa
teori kepribadian usaha memahami perilaku dan kepribadian manusia pasti
sulit untuk dilaksanakan. Apakah yang dimaksud dengan teori kepribadian
? Menurut Hall dan Lindzey (Koeswara, 1991 : 5), teori kepriadian
adalah sekumpulan anggapan atau konsep-konsep yang satu sama lain
berkaitan mengenai tingkah laku manusia.
B. Fungsi Teori Kepribadian
Sama
seperti teori ilmiah pada umumnya yang memiliki fungsi deskriptif dan
prediktif, begitu juga teori kepribdian. Berikut penjelaskan fungsi
deskriptif dan prediktif dari teori kepribadian.
1. Fungsi Deskriptif
Fungsi
deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan) merupakan fungsi teori
kepribadian dalam menjelaskan atau menggambarkan perilaku atau
kepribadian manusia secara rinci, lengkap, dan sistematis.
Pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana seputar perilaku
manusia dijawab melalui fungsi deskriptif.
2. Fungsi Prediktif
Teori
kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa, mengapa, dan
bagaimana tingkah laku manusia sekarang, juga harus bisa memperkirakan
apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia di kemudian hari. Dengan demikian teori kepribadian harus memiliki fungsi prediktif
C. Dimensi-dimensi Teori Kepribadian
Setiap teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawab atas pertanyaan sekitar apa, mengapa, dan bagaimana tentang perilaku
manusia. Untuk itu setiap teori kepribadian yang lengkap, menurut
Pervin (Supratiknya, 1995 : 5-6), biasanya memiliki dimensi-dimensi
sebagai berikut :
1.
Pembahasan tentang struktur, yaitu aspek-aspek kepribadian yang
bersifat relatif stabil dan menetap, serta yang merupakan unsur-unsur
pembentuk sosok kepribadian.
2. Pembahasan tentang proses, yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk menjelaskan dinamika tingkah laku atau kepribadian.
3.
Pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan, yaitu aneka perubahan
pada struktur sejak masa bayi sampai mencapai kemasakan,
perubahan-perubahan pada proses yang menyertainya, serta berbagai faktor
yang menentukannya.
4.
Pembahasan tentang psikopatologi, yaitu hakikat gangguan kepribadian
atau tingkah laku beserta asal-usul atau proses perkembangannya.
5. Pembahasan tentang perubahan tingkah laku, yaitu konsepsi tentang bagaimana tingkah laku bisa dimodifikasi atau diubah.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian
Berkembangya
teori-teori kepribadian tidak terlepas dari sejumlah faktor yang
melatar belakangi dan mempengaruhinya, yang secara garis besar dibedakan
menjadi dua, yaitu faktor-faktor historis dan faktor-faktor
kontemporer. Koeswara (1991: 13) mengibaratkan kedua faktor tersebut
sebagai faktor pembawaan dan faktor lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian seseorang.
1. Faktor-faktor historis
Secara
historis banyak faktor yang mempengaruhi berkembanya teori-teori
kepribadian dan empat diantaranya merupakan faktor yang pengaruhnya
sangat kuat. Keempat faktor yang dimaksud adalah : a. peng-obatan klinis
Eropa, b. psikometrik, c. behaviorisme, dan d. psikologi Gestalt
(Koeswara, 1991: 13).
2. Faktor-faktor Kontemporer
Faktor-faktor
kontemporer yang mempengaruhi perkembanga teorikepribadian mencakup
faktor dari dalam dan dari luar psikologi. Faktor-faktor yang bersumber
dari dalam bidang psikologi yaitu: a. munculnya perluasan bidang
psikologi, seperti psikologi lintas budaya (cross-cultural psychology),
dan b. Studi tentang proses-proses kognitif dan motivasi.
Faktor-faktor
kontemporer dari luar bidang psikologi yang mempengaruhi perkembangan
teori kepribadian antara lain berkembangnya aliran filsafat
eksistensialisme, perubahan sosial budaya yang pesat, dan berkembangnya
teknologi komputer.
Eksistensialisme
merupakan aliran filsafat yang menekankan kebebasan, penentuan diri,
dan keberubahan manusia, mempengaruhi para teoris kepribadian
eksistensial dan humanistik. Perubahan sosial budaya telah memberikan
arah baru kepada penelitian dan penyusunan teori kepribadian. Sedangkan
berkembangnya teknologi komputer membuka peluang yang luas bagi
penelitian secara besar-besaran dan cermat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar